Friday, February 12, 2010

KEINGINAN DAN HARAPAN


Ibarat perusahaan dalam dunia bisnis, perguruan tinggi-perguruan tinggi – baik negeri ataupun swasta – merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak dan berkompetisi dalam bidang yang sama. Mereka bergerak dalam usaha pendidikan dan bersaing dalam hal menciptakan produk lulusan yang berkualitas. Untuk meraih pasar yang besar dan luas, setiap perguruan tinggi berlomba-lomba dalam menunjukkan keunggulan dan kekhasan mereka. Keunggulan pada soal sarana serta prasana dalam proses kegiatan belajar mengajar dan kekhasan karakter mahasiswanya yang membuatnya berbeda nan menonjol dibanding mahasiswa dari perguruan lain.

Perusahaan terbaik (baca : Perguruan Tinggi Terbaik) ialah perusahaan yang secara objektif memang lebih terdepan dalam segala hal dari pada para pesaingnya. Untuk menjadi yang terbaik, sebuah perguruan tinggi harus bisa menjawab dulu apa yang diidam-idamkan oleh masyarakat padanya. Singkat kata, menjadi Perguruan Tinggi Idaman. Pada titik ini, antara menjadi Perguruan Tinggi Terbaik dan Perguruan Tinggi Idaman itu merupakan suatu garis kontinum. Bukan suatu dikotomi terpisah yang saling berdiri sendiri-sendiri.   

Idaman yang bersinonim dengan angan-angan atau cita-cita, sejatinya merupakan cerminan dari orientasi seseorang akan suatu hal. Orientasi itu sendiri menunjukkan apa yang seseorang cari dari sesuatu yang dihadapinya. Jika kita umpamakan mahasiswa itu sebagai karyawan dari perusahaan, maka setiap karyawan pasti memiliki orientasinya masing-masing dengan “bekerja” di perguruan tinggi tersebut. Contohnya, sebagian mahasiswa mungkin lebih memilih kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) karena ia tertarik dengan ruang kelasnya yang ber-AC, sebagian lain mungkin karena melihat kualitas para pengajarnya, sebagian barang kali karena menilai lulusan-lulusan UII lebih mudah terserap dalam lapangan kerja, dan sebagian lagi bisa jadi lebih terdorong oleh mahasiswi-mahasiswi UII yang cantik-cantik. Apa yang dicari (orientasi) seseorang itu dibangun oleh dua hal; keinginan dan harapan. 
     
Laiknya sebuah perusahaan yang selalu berusaha untuk mewujudkan apa yang diinginkan (desire) dan harapkan (expectation) oleh masyarakat konsumen dari produknya. Sebuah perguruan tinggi baru dapat dikatakan sebagai Perguruan Tinggi Idaman bila di dalamnya individu dapat menemukan apa yang ia butuhkan dan harapkan. Dari segi ini, kita dapat melihat bahwa sebagai sebuah perusahaan, perguruan tinggi harus terus berusaha dan berinovasi dalam memenuhi setiap kebutuhan dan harapan mahasiswa serta calon-calon mahasiswa. Ini merupakan suatu usaha yang tidak akan ada habisnya. Sebab, kebutuhan dan harapan masyarakat akan selalu berubah seiring bergulirnya roda waktu. Dulu, perguruan-perguruan tinggi tidak memandang penting memasang fasilitas hot spot di seantero kampus mereka, namun kini sejalan teknologi internet yang semakin dibutuhkan, memasang fasilitas hot spot seolah sudah menjadi suatu kewajiban.

Saya (penulis) melihat bahwa gelaran Lomba Blog UII ini sejatinya merupakan sebuah cara UII untuk menjaring desires serta expectations masyarakat. Tidak hanya dari kalangan intern, yakni mahasiswanya sendiri, namun juga dari masyarakat luas di luar UII. Tentu saja dalam rangka UII ingin menjadi sebuah Perguruan Tinggi Idaman, hal ini tersirat dari tema lomba blog, yaitu “Mendefinisikan Perguruan Tinggi Idaman”. Sebuah cara yang cerdas dan patut ditiru oleh perguruan-perguruan tinggi lainnya. Saya rasa tidak lebay kalau saya memberikan two thumbs up untuk upaya UII ini. 

Ketika sebuah perguruan tinggi selalu dapat mengakomodasi orientasi mahasiswanya maka tercapailah tingkatan Perguruan Tinggi Idaman. Menurut Roger Bennet (1981), tokohnya teori orientation to work, terpenuhinya orientasi individu ialah sebuah syarat agar individu tersebut dapat menunjukkan perilaku kerja yang sesuai harapan. Jika kita terjemahkan dalam konteks perguruan tinggi yang sekarang sedang kita bicarakan, mahasiswa diharapkan akan menunjukkan prestasinya bila apa yang ia inginkan bisa ia temukan di tempatnya berkuliah. Tatkala mahasiswa-mahasiswa berhasil menunjukkan taji prestasinya, secara otomatis masyarakat pun akan menilai bila perguruan tinggi bersangkutan adalah Perguruan Tinggi Terbaik atau sebagai Perguruan Tinggi Favorit Indonesia. Antara Perguruan Tinggi Terbaik dan Perguruan Tinggi Favorit Indonesia itu bagaikan sekeping uang logam. Terkesan berbeda namun meski dibolak-balik tetap sama saja; yang terbaik itu biasanya selalu jadi yang terfavorit dan demikian juga sebaliknya.

No comments:

Post a Comment