Thursday, March 8, 2012

CATATAN ACAK

Saya sebut tulisan kali ini sebagai "catatan acak," karena memang isinya acak, mengenai tanggapan saya terhadap berbagai hal yang lewat di keseharian saya. Topiknya banyak, mau dibikin terpisah per topik, terlalu merasa malas untuk banyak-banyak menulis. Akhirnya, ragam topik tersebut saya satukan dalam tulisan ini yang mungkin jadinya bisa dibilang; rangkuman ulasan.

29 Februari 2012; 10-0 !
Indonesia kalah telak 10-0 dari tim tuan rumah, Bahrain, dalam laga terakhir Grup E, babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Tidak mau ambil pusing, PSSI langsung layangkan telunjuk kepada Andre Al-Haddad, wasit yang memimpin pertandingan tersebut. Vonis PSSI ialah wasit telah berlaku curang.
Mengenai Andre Al-Haddad adalah seorang wasit yang perlu dipertanyakan kredibilitasnya, itu memang benar. Kontroversi kepemimpinan Andre muncul pertama kali ketika ia melayani pertandingan antara Singapura VS Cina, masih pada event kualifikasi Piala Dunia 2014. Pada laga tersebut, hampir saja Singapura mencetak kemenangan tipis 1-0 atas Cina, sampai akhirnya Andre menghadiahi Cina sebuah penalti. Bukan penalti biasa, tapi sebuah penalti kontroversial. Segera setelah penalti itu merobek jala Singapura, runtuhlah mental para pemain Singapura dan Cina berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk kemenangan mereka.
Meskipun ada fakta pendukung bahwa Andre Al-Haddad "kurang adil" dalam memutuskan suatu perkara di pertandingan. Tetap saja, adalah suatu hal yang tolol bin konyol, bila melimpahkan kesepuluh gol Bahrain yang bersarang di gawang Indonesia kepada seorang Andre Al-Haddad. Anggaplah bila Andre memang wasit yang curang. Namun securang-curangnya seorang wasit, jika tim bermain bagus, tentu jumlah kekalahan tetap tidak akan menjadi bombastis. Contohnya kongkritnya ialah seperti yang dialami oleh timnas Singapura. Ini artinya, kekuasaan seorang wasit untuk berlaku curang kepada suatu tim, tetap memiliki keterbatasan. Faktor utama yang menyebabkan suatu tim bisa kalah, tidak bisa tidak, tetap ada pada bagaimana cara tim itu bermain. Jadi, meski pahit, harus bahkan wajib diakui bila timnas Indonesia menunjukkan permainan yang sangat-sangat-sangat-sangat buruk sehingga memang pantas kalah memalukan 10-0.
Jadi, salah siapa sekarang ? Pelatih dan pemain ? Tidak juga. Ini semua salah para pengurus PSSI yang menentukan siapa pelatih dan siapa pemain.
Jadi, apa solusinya ? Mendukung investigasi FIFA atas Andre Al-Haddad ? Bukan. Tapi mari kita dukung investigasi atas apa sebenarnya yang ada di balik keputusan PSSI dalam menurunkan timnas yang baru pada laga Indonesia-Bahrain.

01 Maret 2012; Mati dan Pajak
Dalam sebuah sesi wawancara, seorang calon karyawan mengeluarkan sebuah pernyataan; "Di dunia ini Pak, yang pasti itu hanya ada 2 hal; mati dan pajak. Setiap manusia itu pasti mati dan setiap manusia itu pasti dipajaki !."
Dalam hati, saya menambahkan; "Di Indonesia, yang pasti itu hanya ada 2 hal; pajak dan korupsi. Setiap warga negara itu pasti dipajaki dan setiap pajak pasti dikorupsi !."

02 Maret 2012; Mana tangganya ?
Akhirnya, pesawat kami berhasil mendarat di Cengkareng, setelah sempat tertunda 2 jam di Yogyakarta karena alasan cuaca yang buruk. Begitu pesawat parkir, para penumpang sibuk bersiap-siap untuk turun. Mungkin karena kesal atau entah apa, seorang penumpang protes kepada pramugari, mempertanyakan; "Kok pintunya tidak dibuka-buka ?." Sambil senyum ramah sang pramugari menjelaskan bahwa tangganya masih dipersiapkan. Dengan nada sok nyindir, si penumpang berseloroh; "Ooooh mungkin tangganya ketinggalan di Yogya !." Si pramugari tidak menanggapi, namun nampak jelas garis-garis masam di mukanya demi mendengar komentar nyinyir si penumpang tersebut.
Melihat adegan tersebut di depan mata, teman saya langsung berbisik kepada saya; "Terus kalo tangganya belum ada, emang bapak mau loncat ?!."

* * *

Sepertinya sudah cukup banyak. Semakin panjang saya menulis, semakin saya bingung mau apa lagi yang saya tulis. Semoga ada manfaatnya.

      


       


No comments:

Post a Comment