Segala hal yang terjadi di Amerika Serikat (AS), hampir semuanya menular pula ke seluruh pelosok bumi, tak ketinggalan
Salah satu perkara yang sekarang sedang rame di AS yang kemudian negara lain jadi ikut-ikutan heboh juga ialah terpilihnya Barrack Hussein Obama menjadi presiden, menggantikan George Walker Bush. Dan kehebohan itu terjadi juga di
Media
Obama disebut-sebut mempunyai kedekatan emosional dengan bangsa
Apa-apaan ini ? Apanya yang dekat secara emosional ? Statement kedekatan emosional itu, menurut hemat saya sudah terlalu berlebihan. Bila dalam arti; “Obama dekat secara emosional dengan bapak tirinya yang notabene orang
Terkait mudanya usia Obama yang masih sekitar 40 tahunan, isu agar calon presiden kita untuk 2009 nanti harus dari golongan muda (di bawah 50 tahun) juga meningkat. Latah sekali bangsa kita ini bukan ?
Parpol yang mencap diri sebagai partai-nya kalangan muda (apalagi usia partai-nya pun masih muda) tampil menjadi “kompornya”. Sedangkan parpol yang sedari awal sudah punya calon pasti dan sayangnya si calon itu sudah berusia lebih dari 50 tahun, kegerahan dikompori partai yang masih “bau kencur”. Padahal, kalau dipikir-pikir, mau masih berondong atau sudah tuir sekalipun, presiden itu
Di ranah pergerakan aktivis Islam, lagi-lagi statement kedekatan emosional muncul. Kali ini Obama dibilang dekat secara emosional dengan kalangan muslim. Why ? Sebab bapak kandungnya Obama ialah seorang
Bahwa kebijakan AS terhadap umat muslim sering merugikan dan sinis, tidak dapat dipungkiri. Namun berharap kalau Obama dapat membawa nasib baik bagi masyarakat muslim – apalagi hanya karena bapaknya Islam itu – jelas imposibble. Silakan anda telusuri, justru selama kampanye, Obama selalu menolak undangan dari para tokoh muslim setempat untuk berdialog. Giliran ke kaum Yahudi (yang sering disebut sebagai musuh laten umat Islam), ya ampun, disuruh cium kaki pun tampaknya dia mau. Memang McCain pun sama halnya demikian mengenai kedekatannya dengan kaum Yahudi. Karena keberadaan dan kepentingan kalangan Yahudi di AS, memang sangat berpengaruh. So, soal bagaimana hubungan Amerika-dunia Muslim ke depannya di bawah kepemimpinan Obama, kita tinggal wait and see saja.
Apa artinya semua ini ?
Ikut-ikutan heboh dengan pilpres AS yang mengantar Obama memegang tampuk kekuasaan sih wajar-wajar saja. Amerika gitu loh ! Jangankan soal pilih memilih presiden, di
Jadi harus bagaimana kita ini ?
Seperti yang anak gaul zaman sekarang sering bilang; “Jangan lebay dong ah !” Atau jangan-jangan lebay (belebihan) itu memang karakter khas bangsa kita ? Ah tak tahulah aku.
No comments:
Post a Comment