Sudah bisa apa ?
Banyak laga gandeng wanoja
Katanya sih gairah cinta remaja
Belikan kado segala rupa
Padahal isi kantong hasil minta
Antar sini, jemput sana
Lho, kau ini kekasih atau hamba ?
Diwanti eh malah meronta
Dia bilang iman masih setebal baja
Sudah bisa apa ?
Bangga nian sanding si dia
Wajar memanglah wajar, tapi tidak bermakna dewasa
Doyan betul berduaan saja
Awas, setan ada di pihak ketiga
Gendong ke Singapur-pun, rela saja
Suruh antar adik ke klinik, cemberut muka
Traktir kudapan mewah, hadiahkan sejuta bunga
Sejak kapan kau jadi pujangga kaya raya ?
Sudah bisa apa ?
Semua juga ada masanya
Hanya mohon sabar agak lama
Daripada meneguk dosa
Atau buang uang dengan percuma
Lazim, tapi tidak berarti kitapun harus senada
Beranilah tampil beda
Toh resikonya tak seberapa
Saya juga bilang apa…
Tuhan dan norma-Nya itu tak nyata
Namun nafsu bertopeng cinta
Itulah sebuah fakta, riil, mewujud, ada
Sesal dosa tinggal di dada
Masih untung tak kena sakit hina
Tapi kini ia berbadan dua
Sekarang mau apa ?
Jangan-jangan sudah tak cinta
Omong-omong, sudah punya usaha ?
Wah… malah terpikir hilangkan nyawa
Minta kawin dengan paksa
Sandang pangan saja masih andalkan keluarga
Mentalnya saja belum nampak di mata
Apalagi agama, entah ke mana
Pakai argumen cukup dewasa
Alasan takut berzina
Jatuh derajat pernikahan manusia
Hanya untuk pelampiasan belaka
Sudah bisa apa ?
Banyak laga gandeng wanoja
Doyan betul berduaan saja
Semua juga ada masanya
Keumuman tak selalu harus sama dengan kita
Itu bukanlah pula pertanda dewasa
Cuma khawatir tergoda nikmatnya zina
Tapi tak perlu juga minta kawin muda
Bandung, 21 November 2009
No comments:
Post a Comment