Untuk yang ketiga kalinya, saya mencoba menguak makna terdalam dari sebuah kata “hitam”. Pada dua tulisan sebelumnya; Black LitNation dan Melintas Kegelapan, telah dibahas definisi kata “black” dari perspektif sejarah dan filsafat. Kini, mari kita bermain-main dengan arti mistis dari kata “hitam”. Seperti dua tulisan yang lebih awal, penjelasan tentang makna hitam dilakukan secara indirect (tak langsung). Kita akan memulainya dari kata “gelap” atau “dark” yang merupakan sifat bawaan dari warna hitam.
Waktu itu saya membaca petunjuk penggunaan program I-Doser. Secara ringkas, program ini berisi banyak file audio (disebut dengan dosis) yang telah terbukti dapat langsung mempengaruhi kondisi otak pendengarnya. Prinsipnya ialah bahwa otak itu memiliki gelombang pancar (seperti antena radio), dan gelombang ini dapat diintervensi oleh gelombang lain dari luar. Berhasil tidaknya gelombang otak kita terpengaruhi oleh suara-suara dari file audio yang kita dengarkan, ditentukan oleh situasi-kondisi saat file tersebut kita dengar. Para peneliti brainwave menganjurkan untuk mendengarkan I-Doser di saat malam hari, sendirian dan dalam ruangan yang gelap.
Kenapa harus malam hari, sendirian, terus gelap pula ? Nuansa hitam (kegelapan) memberi pengaruh tersendiri terhadap kondisi pikiran dan perasaan kita. Keterbatasan pandangan mata, secara otomatis membuat gerak badan menjadi lebih terbatas pula. Hal ini memberikan sensasi bahwa kita benar-benar sendirian, sunyi sepi, terpisahkan dari lingkungan, ditinggal dan terkunci dalam suatu ruang yang gelap. Sering kali kegelapan membuat kita merasa lebih awas atas sensasi-sensasi indrawi, bahkan pada organ mata sekalipun. Peningkatan derajat ke-awas-an ini memudahkan kita untuk memblokir diri dari segala hal dan fokus berkonsentrasi pada sesuatu yang kita kerjakan atau pikirkan. Di sisi lain, karena adanya sensasi kesendirian dan peningkatan ke-awas-an ini, kerap kali kegelapan malah menimbulkan ketakutan, terutama takut akan hal-hal yang sifatnya irrational.
Oleh karena keadaannya yang demikian, maka logis sudah kenapa I-Doser baiknya didengarkan pada situasi gelap. Apalagi mengingat untuk mendengarkan I-Doser memang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi.
Dalam literatur keagamaan (dalam hal ini Islam), seorang hamba juga dianjurkan untuk ibadah “bergelap-gelapan”. Contohnya dalam ritual shalat tahajud. Kesunyian situasi tengah malam, sangat mungkin membuat seseorang lebih khidmat (baca : khusyu) dalam beribadah. Kondisi kesendirian yang tercipta lebih membebaskan seorang hamba untuk “curhat” kepada Allah tentang segala perilaku dan masalahnya. Tak aneh, kalau saat melaksanakan atau setelah melakukan shalat tahajud, seseorang sering menangis. Ada kedekatan tersendiri dengan Sang Maha Pencipta yang terjadi saat itu. Betul-betul sedang merasa face to face, mengobrol empat mata dengan Allah. Selain ritual tahajud dalam Islam, di agama-agama lain juga kerap kali ditemukan adanya ritual bersifat meditasi yang bagusnya dilaksanakan saat malam mencapai puncak kegelapannya.
Nah sekarang apa hubungannya antara isi artikel ini dengan Djarum Black ? Tentu terlalu bodoh dan jauuuuuuh bila dimunculkan kesimpulan bahwa untuk mencapai tingkat perenungan diri, silakan hisap saja rokok Djarum Black. Atau Black Community sebagai tempat berkumpulnya para pecinta Djarum Black adalah kalangan orang-orang perenung, para pecinta meditasi. Wah kebangetan itu, keliatan banget kalau saya ingin Note Book Dell yang dijanjikan bagi juara Black Blog Competition Vol. 2. He he he…
Ya, saya hanya menunjukkan bahwa betapa satu kata saja bisa mengandung beragam makna dengan intensitas kedalaman yang berbeda. Hanya mencoba menggugah bahwa ada saatnya kita untuk menikmati “masa-masa hitam”. Saat-saat yang di sini kita dapat berintrospeksi dengan lebih serius dan terkonsentrasi. Membuang sifat-sifat hitam yang membelenggu batin serta pikiran. Menambah benderang cahaya dalam kegelapan diri. Memikirkan rencana hidup yang lebih mapan dan jelas ke depannya. Berusaha meraih keintiman dengan Sang Maha Penguasa.
Black, hitam, rupanya adalah sebuah kata yang unik, seunik Djarum Black. Apa uniknya Djarum Black ? Ya, akal saya memandang bahwa Djarum Black itu merupakan bagian dari sedikit nama (merek) produk rokok yang konstruk kata-katanya relatif mudah dalam memancing pemikiran bahkan perenungan yang bermacam-macam. Singkat kata, enak untuk diulik. Ragam makna kata black-nya, seaneka rasa yang dimiliki Djarum Black itu sendiri; ada Djarum Black Tea, Djarum Black Cappuccino, Djarum Black Menthol dan Djarum Black Slim.
No comments:
Post a Comment