"Terjebak satu atap dengan saingan pada satu kompetisi yang sama. Di satu sisi jadi penyemangat tersendiri. Di sisi lain kita jadi saling berbagi."
Saya tahu ada Black Blog Competition Vol. 2 dari teman satu kosan. Kala itu, si dia ngasih tahu saya, dengan tujuan saya mau bantu-bantu dia memikirkan tentang artikel-artikel buat di-posting. Awalnya saya deal-deal aja, dengan perjanjian nanti kalau menang juara 1, hadiah Notebook Dell-nya dibagi dua; saya kebagian layarnya, dia dapet bagian keyboard-nya. Belakangan, saya mulai sadar; “Lah kan saya juga punya blog, ngapain bantu orang lain, mending ikutan sendiri aja !”. Akhirnya, saya pun memisahkan diri dari persekutuan, membatalkan akad kontrak, pisah ranjang persekongkolan, memutus jalinan kerja sama bilateral.
Sejak saya memproklamirkan pemberontakan, mulailah situasi kosan jadi memanas. Untuk meredam gejolak kompetisi yang ditakutkan akan menjurus ke arah tidak sehat, contohnya; saling blokir untuk mengucurkan dana kredit pinjaman hidup (maklum anak kosan, kalau kepepet kan ya minjem duit temen), maka perundingan damaipun ditempuh. Sempat sepakat untuk kembali ke perjanjian semula; saya akan berkomitmen untuk membantu dia menulis artikel. Namun, kini ditambahi persyaratan, yakni dia juga harus mau bantu mempercantik tampilan blog saya. Sungguh, saya ini tipe pemuda masa kini yang justru tak paham cara otak-atik teknologi masa kini alias gaptek (gagap teknologi). Pasang official banner Djarum Black saja aku sulit !
Bagaimana hasilnya ? Nihil. Official banner sih akhirnya dapat dipasang, meski itupun membuat teman saya hampir saja putus asa, karena saya, sang murid, butuh waktu lama untuk memproses informasi yang ia berikan. Soal artikel, wah… lagi-lagi saya mangkir kesepakatan. Salahkan Djarum Black kawanku ! Abis hadiahnya itu lho.. aduuuuh bikin gak nahan ! Hehehehe…..
Tapi ide-ide tetap saya berikan pada teman saya, sebatas ide, itu saja. Padahal, perjanjiannya saya menuliskan secara utuh artikelnya. Bukannya saya endak mau mengikuti perjanjian, tapi sesuai dengan syarat dan ketentuan Black Blog Competition Vol. 2, poin ke-5 dan ke-6, di situ tercantum bahwa tulisan itu harus dibuat oleh pengelola blog ! Bukan oleh temannya pengelola blog ! Nanti kan kalau sampai ketahuan pihak Djarum Black bisa ribet urusannya. Hehehe… selalu aja ada alesan…
Tapi so far, so good lah. Meskipun saya iri melihat tampilan blog-nya yang hitam manis. Walaupun dia cemburu melihat jumlah artikel saya yang sudah sampai 11 biji (sampai tulisan ini), sedangkan dia yang ngedaftar seminggu lebih awal baru punya 4 artikel. Toh ternyata persaingan tetap sehat-sehat saja. Biar dikit-dikit, dia masih tetap mau menyumbang ilmu merias blog-nya pada saya, hingga kini sudah terpasang counter, shoutmix chat dan facebook badge di blog saya. Bagi saya yang gaptek, ketiga hal itu saja sudah merupakan suatu pencapaian luar biasa ! Dan saya juga tetap berbagi inspirasi-inspirasi untuk ia jadikan bahan artikel Djarum Black. Malah pernah sampai mengoreksi cara penulisan-penulisan yang menurut saya fatal akibatnya kalau sampai tidak diperbaiki (huruf D hilang dalam setiap kata Djarum Black). Untuk urusan tampilan blog-nya, sering juga dia minta penilaian dan masukan dari saya.
Akibat perantara Djarum Black dengan Black Blog Competition-nya, akhirnya saya bisa belajar lebih tentang mengotak-atik blog. Itu poin penting yang saya dapat. Mudah-mudahan teman sekaligus rival saya itu juga dapat memetik hal-hal berguna dari “perselisihan” ini (itu juga kalau ada, kalau tidak ada ya jangan dipaksakan, maafkan saja saya ya kawanku !). Pokoknya, kalau kau yang menang, aku turut senang. Jika aku yang memang, janganlah engkau menjadi dendam. Kita harus saling dukung dan mendoakan, demi notebook Dell kawan ! Ingat Notebook !
Itulah sekelumit kisah di balik keikutsertaan saya di Black Blog Competition Vol. 2. Mungkin anda juga mengalami hal yang serupa ? Bagaimana yang anda dan teman anda alami ? Apa sampai se-hot kisah saya ? Hehehehe……….
wah kang ihsan ternyata kisahnya seperti saya juga.kisah saya ikut Djarum Black Blog Competition vol.2 ini mirip sekali dengan kisah akang, yaitu berkompetisi di satu atap (satu komunitas / satu tongkrongan)hanya gara-gara beda konsep tampilan dan isi artikel blog..saya juga awalnya mau seperti akang dua orang menjadi satu...tapi hal itu bertentangan dg komitmen saya yaitu ingin menulis satu hari, satu artikel...di DBBC ini sebenarnya saya hanya ingin melatih menulis artikel hasil karya saya sendiri saja...itung2 mencoba peruntungan sambil menyalurkan hobi menulis....hehehe..
ReplyDeletesemangat kang....semoga selalu diberikan ide menulis yg cemerlang...
waduh kang isan sama percis kejadian yang saya alami dalam satu kosan. semangat aja kang isan...
ReplyDeletegood luck....:)
"Terjebak satu atap dengan saingan pada satu kompetisi yang sama. Di satu sisi jadi penyemangat tersendiri. Di sisi lain kita jadi saling berbagi."
ReplyDeletesaya sangat setuju
"menulis adalah contoh terkecil dari berbagi"
Salam sukses dari Bimbinganmu ( www.bimbinganmu.blogspot.com )
ikutan komen ah de...gara2 ade ayeuna ikutan kompetisi...teteh jadi ikutan...nge-blog deui di dieu...
ReplyDeleteAyo ade..kamu bisa....!!!! Sing Meunang!!!! aamiin...
matur nuwun atas komen-komennya....
ReplyDelete