"Hitam bagai pantat belanga. Salah satu bunyi peribahasa berunsur kata hitam".
Awalnya sudah bosan untuk menulis artikel tentang arti kata hitam lagi. Sebab, sampai saat ini sudah empat artikel yang saya tulis tentang makna kata hitam (Black LitNation, Melintas Kegelapan, Hitam Itu Mistis, dan Biar Adil Mesti Hitam). Namun akhirnya tergerak juga tangan ini untuk meraih Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buatan Balai Pustaka dan langsung membuka halaman ke tempat kata hitam berada. KBBI menulis; hitam = warna yang paling gelap seperti arang. Tidak ada sedikitpun inspirasi yang terlintas dari sebaris kalimat penjelasan yang amat singkat tersebut. Apa yang membuat saya tertarik adalah penjelasan sesudahnya, yakni tentang peribahasa-peribahasa berunsur kata hitam dan maknanya. Ternyata banyak juga lho peribahasanya !
Sekedar sharing untuk memperkaya wawasan bahasa kita. Pada tulisan ke-17 untuk Black Blog Competition Vol. 2 ini, saya sajikan ulang peribahasa-peribahasa tersebut.
1. Hitam bagai pantat belanga : perihal keburukan tabiat seseorang.
2. Hitam di atas putih : dengan tertulis, tidak hanya perkataan saja (tentang perjanjian dan sebagainya)
3. Hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam : tidak mengatakan yang sebenarnya.
4. Hitam, hitam gagak, putih, putih udang kapai : meskipun cantik rupanya yang hina tetap hina dan yang mulia tetap mulia.
5. Hitam, hitam bendi, putih, putih sadah : artinya sama dengan no. 4.
6. Hitam-hitam gula jawa : meskipun hitam tetapi manis.
7. Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih : jangan disangka yang buruk rupanya itu selamanya kurang harganya, malah yang indah kelihatan itu adakalanya kurang harganya.
8. Hitam tahi minyak dimakan juga, putih ampas kelapa dibuang : barang yang buruk tetapi berguna disimpan, barang yang bagus tetapi tidak berguna dibuang.
9. Hitam mata itu mana boleh bercerai dengan putihnya : orang yang sedang bercinta tidak mudah dipisahkan.
10. Hitam seperti dawat : hitam berkilat-kilat.
11. Hitam sebagai kuali : sangat hitam.
12. Rambut sama hitam, hati masing-masing : tiap-tiap orang punya pendapat berlainan.
13. Hitam tahan tempa, putih tahan sesah : tetap tidak berubah, tahan uji.
Dari ke-13 peribahasa di atas, untuk menggambarkan Djarum Black saya pilih yang terakhir, yaitu; “hitam tanpa tempa, putih tanpa sesah”. Cocok, sesuai, karena Djarum Black konsisten dengan kegiatan-kegiatannya yang memancing kreatifitas dari masyarakat. Gelaran Black Blog Competition ini salah satu contohnya. Yang lainnya, anda juga tahu sendiri, kiranya saya tak perlu “mengajari hitam menjadi pekat”, maksudnya memberi tahu satu-satu pada blackmania dan masyarakat pada umumnya informasi tentang Djarum Black yang sudah mereka ketahui dengan fasih. Begitu menggemparkannya kegiatan-kegiatan Djarum Black, mosok iya masih pada belum tahu. Peribahasa barusan saya modifikasi sedikit dari peribahasa yang berbunyi; “mengajari bebek berenang”.
Selain peribahasa, di KBBI tercantum juga ungkapan yang mengadung unsur kata hitam. Bunyi kata ungkapan tersebut ialah “hitam negeri”. Artinya, meninggalkan tanah tumpah darah dengan maksud takkan pulang lagi karena berselisih dengan keluarganya. Ada juga istilah “hitam-putih” yang bermakna; keadaan (ketentuan, hal) yang sebenarnya. Terakhir ada “menghitam-hitamkan” yang berarti; menentukan (memperlakukan) dengan sekehendak hatinya, menguasai.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para blogger. Salah satu kendala blogger itu kan dalam mencari diksi (pilihan kata), sering bingung kata-kata apa yang pas untuk mencurahkan isi pikiran dan perasaan. Nah, mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi referensi, agar tidak terpaku pada penggunaan kata-kata yang itu-ituuuuu saja. Sekian dan terima hitam eh… terima kasih maksudnya…. Hehehe…
No comments:
Post a Comment