Mbak Rita tak tahu kenapa ia suka warna hitam. Namun ketidaktahuannya itu menjadi inspirasi buat saya untuk menulis artikel ini.
Menulis satu artikel saja sudah cukup memutar otak; “Mau nulis apa ya ?”. Kini otak dipaksa untuk menghasilkan lebih dari dua puluh artikel. Tantangan semakin meningkat karena dalam setiap artikel harus mengandung keyword seputar kata-kata Djarum Black dan variannya. Kalau tidak ada iming-iming laptop dan black berry, tak sudi rasanya bersusah payah mengikuti persyaratan Djarum Black Blog Competition Vol. 2 tersebut.
Akan tetapi, ternyata otak itu seperti cucian basah. Kita mengira bahwa baju yang kita cuci sudah tidak kuyup lagi, karena airnya sudah keluar semua waktu dipelintir. Rupanya tetesan-tetesan air tetap akan terus keluar waktu kita memuntirnya lagi dan lagi, apalagi jika perasan kedua tangan kita semakin kuat. Kita mengira otak kita sudah kering inspirasi. Padahal sebetulnya otak hanya minta dipuntir dengan lebih bertenaga agar dapat membuahkan pemikiran lagi. Pada akhirnya muncullah tetesan inspirasi-inspirasi lain untuk menulis.
Seperti saat saya memikirkan apa kira-kira yang bisa diumbar lagi dari sebuah kata black, hitam, yang nantinya tentu akan dikait-kaitkan dengan Djarum Black. Definisi “black” menurut konteks sosio-historis sudah dibahas (posting Black LitNation). Demikian juga dengan definisinya berdasarkan pandangan filsafat (posting Melintas Kegelapan). “Duh bingung, mau definisi dari sudut pandang apa lagi coba ?”. Tiba-tiba secercah ide menyeruak ketika saya sadar kalau sedari tadi sambil memikirkan tema artikel, saya ternyata ditemani oleh lantunan suara merdu pedangdut legendaris Rita Sugiarto, yang mengalun dari speaker komputer.
Hitam. Inilah judul lagu yang sedang didendangkan oleh Rita Sugiarto tersebut. Liriknya singkat-singkat, diulang terus menerus, durasi lagunya relatif pendek bila dibandingkan dengan lagu dangdut lain, namun sangat enak didengar serta dinikmati (menurut saya yang suka dangdut). Secara keseluruhan lagu ini saya nilai “unik”. Tak heran kalau lagu ini tenar pada masanya dan masih sering dibawakan oleh pedangdut-pedangdut baru di zaman kekinian. Mau tahu seperti apa, ini nih bunyi liriknya :
Hitam
Hitam
Kulitnya hitam
Tetapi putih isinya
Itulah manis namanya
Hitam
Orangnya hitam
Tetapi manis senyumnya
Itulah pilihan saya
Reff :
Entah mengapa sebabnya
Warna hitam aku suka
Hingga benda yang kupunya
Banyak yang hitam warnanya
Bagi yang penasaran bagaimana bunyi lagamnya, nih aku kasih link-nya buat didownload :
http://www.4shared.com/file/77651066/87a4bc59/Rita_sugiarto_-_Hitam.html?s=1
Mudah-mudahan lagu ini bisa membantu anda dalam memunculkan ide-ide spektakuler untuk ditumpahkan menjadi artikel.
Sedikit memodifikasi bagian reff-nya, dalam konteks persyaratan kompetisi blog jilid ke-2 dari Djarum Black ini, saya akan mendendangkannya seperti berikut :
Entah mengapa sebabnya
Djarum hitam aku suka
Hingga posting yang kupunya
Banyak yang hitam warnanya
No comments:
Post a Comment