Thursday, October 8, 2015

AMARAH VETERAN YANG KESEPIAN




Judul Film : Harry Brown
Sutradara : DanielBarber
Rumah Produksi : Marv Partners, UK Film Council
Tahun Tayang : 2009
Durasi : 103 menit

“Harry Brown” merupakan kombinasi film-film silat China dan trilogi Batman-nya Christoper Nolan atau The Amazing Spiderman. Tema film ini ada pada pembalasan dendam seorang baik-baik kepada sekelompok orang jahat (khas film silat China) yang ditempuh dengan cara main hakim sendiri dan tentu saja hal tersebut mengundang konflik dengan aparat hukum yang sah (mirip Batman/ The Amazing Spiderman). Perbedaan besarnya, Harry Brown (Michael Caine) bukanlah seorang pesilat tangguh yang kuat nan lincah, memiliki peralatan tempur canggih atau kemampuan luar biasa layaknya superhero. Ia adalah duda jompo veteran perang. Harry yang secara sekilas-sekilas diceritakan sebagai eks-marinir berprestasi tinggal menyisakan naluri serta refleks seorang tentara terlatih. Sisanya ialah tubuh yang ringkih dan gerak yang tertatih. Lawannya ?. Sekelompok geng anak muda yang bugar, liar, brutal, lagi bersenjata api. Di tengah kesepian ditinggal mati istri, Harry mendapati kabar bahwa satu-satunya sahabat dia, Leonard Atwell (David Bradley) tewas secara biadab di lorong kecil tempat Noel Winters (Ben Draw) dan gengnya biasa nongkrong. Tergeraklah kakek Harry ini untuk melakukan perlawanan.
  
Film ini menimbulkan beragam emosi. Melihat Harry, anda dibuat merasa iba, cemas dan meluap-lupa mendukung. Ketika muncul si bengal Noel dan kawan-kawan gengnya, anda mungkin tersulut sampai rasanya ingin meludahi layar saja. Adapun melihat Detektif Alice Frampton (Emily Mortimer), anda mungkin menjadi kecewa dan kesal.

Pemunculan sosok Detektif Alice yang memiliki raut cemas, ragu-ragu dan nampak lemah ini menjadi nilai lebih tersendiri dari film Harry Brown. Ia melengkapi kehadiran polisi yang dicitrakan dalam film ini sebagai tidak cepat tanggap, lambat, menghindari tugas yang berat, birokratis dan kurang cerdas dalam menangani kasus. Dari sisi alur, tokoh Alice cukup membuat bingung sehingga jalan cerita menjadi sulit ditebak. Sepanjang film, kita dibuat penasaran; Ada di pihak mana sebenarnya Detektif Alice ?, Kenapa polisi yang penampilannya tidak meyakinkan seperti dia tertarik pada kasus kriminal anak geng ?, Ada hubungan apa dia dengan Noel atau mungkin Leonard ?, Apakah Detektif Alice malah akan mengejar Harry dan memperkarakannya di pengadilan atas tindakan heroiknya ?.

Bagi resensator, adegan yang paling menarik di film ini adalah saat proses interogasi Noel dan kawan-kawan. Rangkaian adegan yang tidak hanya memancing emosi, namun juga meninggalkan sesuatu di pikiran yang terbawa sampai selepas film usai. Noel dan geng yang dicurigai kuat terlibat dalam pembunuhan Leonard akhirnya lepas begitu saja karena pihak kepolisian tidak memiliki bukti apapun. Berandal-berandal itu telah berada dalam cengkraman polisi, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa dan harus menahan kegeraman melihat para berandal melenggang bebas dari jeratan mereka.

Harry Brown bukan sekedar film drama berbumbu aksi laga; tembak-tembakan dan darah bercipratan. Film ini cerdas dan menggugah. Lebih dari sekedar film tembak-tembakan, Harry Brown berbicara mengenai hukum, proses penegakan hukum termasuk di dalamnya tentang keadilan. Apa yang dibawa oleh Harry Brown memang terjadi di kehidupan kita, yaitu ketika aparat hukum lambat bertindak, melakukan pembiaran atau saat aparat hukum tidak mampu memuaskan rasa keadilan yang diinginkan oleh masyarakat, maka pada saat itulah rakyat akan bertindak dengan caranya sendiri baik secara berkelompok ataupun per orangan, baik secara terstruktur maupun sporadis. Contoh riilnya di masyarakat Indonesia, lihat saja fenomena kemunculan Front Pembela Islam (FPI). Di tataran yang tidak terstruktur, insidental, lihatlah kejadian-kejadian yang menunjukkan aksi main hakim sendiri seperti sekelompok warga yang tega membakar hidup-hidup seorang maling motor yang tertangkap basah. Organisasi yang dicap radikal atau warga yang menggila, mereka adalah para Harry Brown di kehidupan nyata.

Arti adil dan upaya memperoleh keadilan mungkin akan menjadi salah satu masalah umat manusia yang tidak akan pernah tuntas sampai akhir dunia. Sebagian ada yang tak kuat menahan geram dan berjuang dengan bermacam cara. Sebagian lagi ada yang cukup mengelus dada sambil pasrah; “Mari bertemu di pengadilan Tuhan nanti.”


Tonton “Harry Brown”
Film Harry Brown bisa anda unduh dengan torrent download pada link di bawah ini :
Untuk terjemahan Bahasa Indonesia-nya :
Teks terjemahan Haary Brown (2009)

No comments:

Post a Comment