Judul Film : Harry Brown
Sutradara : DanielBarber
Pemain : Michael Caine,
David Bradley, Ben Draw, Liam Cunningham, Emily Mortimer, Charlie Creed-Miles
Rumah Produksi : Marv
Partners, UK Film Council
Tahun Tayang : 2009
Durasi : 103 menit
“Harry Brown” merupakan
kombinasi film-film silat China dan trilogi Batman-nya Christoper Nolan atau
The Amazing Spiderman. Tema film ini ada pada pembalasan dendam seorang
baik-baik kepada sekelompok orang jahat (khas film silat China) yang ditempuh
dengan cara main hakim sendiri dan tentu saja hal tersebut mengundang konflik
dengan aparat hukum yang sah (mirip Batman/ The Amazing Spiderman). Perbedaan
besarnya, Harry Brown (Michael Caine) bukanlah seorang pesilat tangguh yang
kuat nan lincah, memiliki peralatan tempur canggih atau kemampuan luar biasa
layaknya superhero. Ia adalah duda
jompo veteran perang. Harry yang secara sekilas-sekilas diceritakan sebagai eks-marinir
berprestasi tinggal menyisakan naluri serta refleks seorang tentara terlatih. Sisanya
ialah tubuh yang ringkih dan gerak yang tertatih. Lawannya ?. Sekelompok geng
anak muda yang bugar, liar, brutal, lagi bersenjata api. Di tengah kesepian
ditinggal mati istri, Harry mendapati kabar bahwa satu-satunya sahabat dia,
Leonard Atwell (David Bradley) tewas secara biadab di lorong kecil tempat Noel
Winters (Ben Draw) dan gengnya biasa nongkrong. Tergeraklah kakek Harry ini
untuk melakukan perlawanan.
Film ini menimbulkan
beragam emosi. Melihat Harry, anda dibuat merasa iba, cemas dan meluap-lupa
mendukung. Ketika muncul si bengal Noel dan kawan-kawan gengnya, anda mungkin
tersulut sampai rasanya ingin meludahi layar saja. Adapun melihat Detektif
Alice Frampton (Emily Mortimer), anda mungkin menjadi kecewa dan kesal.
Pemunculan sosok
Detektif Alice yang memiliki raut cemas, ragu-ragu dan nampak lemah ini menjadi
nilai lebih tersendiri dari film Harry Brown. Ia melengkapi kehadiran polisi
yang dicitrakan dalam film ini sebagai tidak cepat tanggap, lambat, menghindari
tugas yang berat, birokratis dan kurang cerdas dalam menangani kasus. Dari sisi
alur, tokoh Alice cukup membuat bingung sehingga jalan cerita menjadi sulit
ditebak. Sepanjang film, kita dibuat penasaran; Ada di pihak mana sebenarnya
Detektif Alice ?, Kenapa polisi yang penampilannya tidak meyakinkan seperti dia
tertarik pada kasus kriminal anak geng ?, Ada hubungan apa dia dengan Noel atau
mungkin Leonard ?, Apakah Detektif Alice malah akan mengejar Harry dan
memperkarakannya di pengadilan atas tindakan heroiknya ?.
Bagi resensator, adegan
yang paling menarik di film ini adalah saat proses interogasi Noel dan
kawan-kawan. Rangkaian adegan yang tidak hanya memancing emosi, namun juga
meninggalkan sesuatu di pikiran yang terbawa sampai selepas film usai. Noel dan
geng yang dicurigai kuat terlibat dalam pembunuhan Leonard akhirnya lepas
begitu saja karena pihak kepolisian tidak memiliki bukti apapun. Berandal-berandal
itu telah berada dalam cengkraman polisi, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa
dan harus menahan kegeraman melihat para berandal melenggang bebas dari jeratan
mereka.
Harry Brown bukan
sekedar film drama berbumbu aksi laga; tembak-tembakan dan darah bercipratan.
Film ini cerdas dan menggugah. Lebih dari sekedar film tembak-tembakan, Harry
Brown berbicara mengenai hukum, proses penegakan hukum termasuk di dalamnya
tentang keadilan. Apa yang dibawa oleh Harry Brown memang terjadi di kehidupan
kita, yaitu ketika aparat hukum lambat bertindak, melakukan pembiaran atau saat
aparat hukum tidak mampu memuaskan rasa keadilan yang diinginkan oleh
masyarakat, maka pada saat itulah rakyat akan bertindak dengan caranya sendiri
baik secara berkelompok ataupun per orangan, baik secara terstruktur maupun sporadis. Contoh riilnya di masyarakat
Indonesia, lihat saja fenomena kemunculan Front Pembela Islam (FPI). Di tataran
yang tidak terstruktur, insidental, lihatlah kejadian-kejadian yang menunjukkan
aksi main hakim sendiri seperti sekelompok warga yang tega membakar hidup-hidup
seorang maling motor yang tertangkap basah. Organisasi yang dicap radikal atau
warga yang menggila, mereka adalah para Harry Brown di kehidupan nyata.
Arti adil dan upaya
memperoleh keadilan mungkin akan menjadi salah satu masalah umat manusia yang
tidak akan pernah tuntas sampai akhir dunia. Sebagian ada yang tak kuat menahan geram dan
berjuang dengan bermacam cara. Sebagian lagi ada yang cukup mengelus dada
sambil pasrah; “Mari bertemu di pengadilan Tuhan nanti.”
Tonton “Harry Brown”
Film Harry Brown bisa
anda unduh dengan torrent download
pada link di bawah ini :
Untuk terjemahan Bahasa
Indonesia-nya :
Teks terjemahan Haary Brown (2009)
No comments:
Post a Comment